BENGKULU UTARA, – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) laksanakan kegiatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Unggas. Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan peternak ayam di daerah tersebut.
Kepala Bappelitbangda Bengkulu Utara. Dr. M. Dodi Hardinata, M.Si, CPOf, CPSp menerangkan, diseminasi inovasi teknologi bahan pakan ternak merupakan salah satu isu yang dihadapi oleh peternak unggas, dalam hal ini ayam.
Dia mengatakan, tingkat kesejahteraan peternak memang masih harus ditingkatkan. Sebab saat ini peternak harus menanggung ongkos produksi yang masih tinggi, sekitar 50 hingga 80 persen biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos pakan.
Oleh karena itu, lanjut Dr. Dodi, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dengan mengurangi biaya-biaya produksi.
“Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk ternak ayambaik ayam petelur maupun ayam broiler, berbagai inovasi teknologi dalam pakan ternak kini mulai diperkenalkan kepada para peternak di Indonesia termasuk peternak di Kabupaten Bengkulu Utara,” katanya.
Lebih lanjut Dr Dodi mengatakan, teknologi terbaru ini diharapkan dapat mendukungkeberlanjutan industri peternakan ayam dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
“Kegiatan diseminasi dilaksanakan pada KUB Paja Farm di Kecamatan Padang Jaya.” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut, Kepala Bappelitbangda Dr. Dodi Hardinata diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Pengembangan, Linda Fitri.
Para peternak diajak untuk memahami manfaat penggunaan pakan inovatif serta membangun peternakan berkelanjutan. Pada kesempatan ini juga diserahkan buku upaya peningkatan kesejahteraan peternak ayam melalui teknologi bahan pakan.
Buku tersebut merupakan karya dari Yosi Fenita dan kawan – kawan yang diterbitkan pada tahun 2024.
Pada kegiatan itu disampaikan pula tentang upaya menekan ongkos produksi melalui efisiensi manajemen pemberian pakan, peningkatan mutu produk serta peningkatan konsumsi produk unggas.
Salah satu inovasi utama yang diseminasi adalah penggunaan pakan berbasis bahan baku lokal yang lebih terjangkau namun tetap memiliki kandungan gizi yang tinggi.
“Misalnya, penggunaan daun katuk, penggunaan kulit pisang serta efektivitas herbal sebagai feed additive pada unggas,” kata Linda Fitri.
Linda Fitri menyebut, teknologi ini tidak hanya memberikan solusi ekonomi yang lebih hemat, tetapi juga berpotensi mengurangi ketergantungan pada impor bahan pakan ternak.
“Penerapan teknologi pakan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi ayam, tetapi juga pada kesehatan ayam yang lebih terjaga,” terang dia.
Selain itu, lanjut Linda, pemanfaatan bahan lokal akan membantu mengurangi ketergantungan pada impor pakan ternak dan berpotensi membuka peluang pasar baru bagi produk-produk lokal.
“Dengan diseminasi inovasi ini, diharapkan sektor peternakan ayam khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara dapat berkembang lebih pesat, menjawab tantangan pangan nasional, dan berkontribusi pada ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkasnya. [ADV]